MAROS - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( LPPM) Unhas bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maros menyelenggarakan Sosialisasi dengan tema “Peningkatan Kesadaran Politik Generasi Muda di Kabupaten Maros”.
Acara ini dilaksakan pada Rabu (22/09/2021) bertempat di SMA 8 Maros dan dihadiri langsung oleh Bupati Maros HAS Chaidir Syam, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maros dan Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin.
Bupati Maros dalam sambutannya mengatakan memilih dan dipilih atau proses demokrasi bagi siswa sebenarnya bukanlah hal yang asing, sejatinya hal ini sudah dipraktikkan siswa di sekolahnya yakni dalam pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Dalam proses tersebut, siswa akan memilih temannya yang dirasa terbaik untuk duduk sebagai Ketua Osis. Seperti itulah gambaran mekanisme sederhana dalam memilih pemimpin pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Dalam sosialisasi ini, diharapkan nantinya peserta akan banyak mendapat pengetahuan dari para narasumber terkait mekanisme atau prosedur dalam pemili/pemilukada seperti teknis pendaftaran sebagai calon kepala daerah; apakah melalui partai atau lewat jalur independen juga terkait teknis pelaksanaan Pilkada dan pengawasan pelaksanaan Pemilu/Pemilukada.
Kepada para siswa peserta sosialisasi, Bupatiberpesan:
‘’karenanya dengarkan dan pahami materi dari narasumber, tanyakan hal yang belum dimengerti dan sampaikan pengetahuan yang didapatkan dalam sosialisasi ini kepada teman-teman di sekolah masing-masing” Beliau menambahkan Selain harus cerdas dalam memilih dalam perhelatan pemilihan umum, peran aktif generasi muda akan sangat berpengaruh dan jangan memilih untuk golput saat pemilihan.
Baca juga:
Nunung Lantik Bupati Batanghari
|
Secara umum, sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pemilih pemula terhadap pentingnya Pemilu/Pilkada. Dan mengedukasi agar menjadi pemilih yang cerdas, santun dan berwibawa. Dalam hal ini pemilih pemula juga diberitahukan akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Diharapkan nantinya partisipasi dan pemahaman pemilih pemula khususnya siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap proses dan mekanisme Pemilu akan meningkat.
“Tingkat kehadiran pemilih pemula sangat berpengaruh, termasuk juga dalam pemilihan perhelatan apa pun itu dalam pemilihan umum sehingga kegiatan sosialisasi semacam ini sangat diperlukan apalagi bagi kaum milenial” ujar Bupati .
Sejalan dengan tema yang di usung, kedepannya bagi pemilih pemula khususnya pada pemilihan umum selanjutnya, kehadiran dan peran aktif mereka pada saat pemilihan diharapkan bisa melebihi 50 persen dan dengan pemahaman politik yang ditanamkan sejak dini dapat melahirkan pemimpin berkualitas dari pemilih kaum milenial yang cerdas. (***)